12 Hari Persiapan - Hari Kedelapan
Mengikuti Jejak Kristus (Thomas a’Kempis)
Buku I, Pasal 13
Hal Menolak Godaan
Selama kita hidup di dunia ini, tak mungkin kita luput
atau bebas dari penderitaan dan godaan. Oleh sebab itu tertulislah dalam kitab
Ayub: Pencobaan adalah hidup manusia di atas dunia. Oleh karena itu setiap
orang wajib waspada terhadap godaan-godaan dan berjaga-jaga serta berdoa, agar
supaya setan yang tidak pernah tidur melainkan berkeliling serta mencari siapa
yang dapat ditelannya (I Petrus 5, 8) tidak mendapat kesempatan untuk
memperdayakannya. Tak ada seorangpun yang sempurna dan suci, sehingga dia tidak
pernah digoda. Tak mungkin kita terlepas sama sekali dari pada godaan. Tetapi
godaan-godaan itu biarpun sukar dan berat, seringkali sangatlah berguna bagi
manusia sebab karena semua itu manusia menjadi rendah hati, bersih, lagi pula
menerima pelajaran. Semua orang kudus telah mengalami banyak pencobaan serta
godaan dan oleh karena itu mereka memperoleh perkembangan rohani. Mereka yang
tidak kuat mengadakan perlawanan terhadap godaan telah terbuang dan hanyut. Tak
ada satupun ordo (konggregasi) yang begitu suci, atau tempat yang begitu
terpencil dan sunyi, sehingga di situ orang bebas dari godaan dan kesusahan
hidup. Selama manusia hidup di dunia ini, selama itu tiada pernah dia bebas
dari godaan. Sebab godaan itu bersumber di dalam diri kita sendiri karena
manusia dilahirkan di dalam keinginan daging. Baru saja godaan yang satu
berlalu, maka sudah muncullah pencobaan yang lain, dan begitu terus-menerus
ada-ada saja yang kita alami, karena hak menikmati keadaan bahagia yang mula
kita miliki sudah lenyap. Banyak orang yang berusaha menghindari
pencobaan-pencobaan itu, tetapi akibatnya dia justru malah jatuh lebih dalam
tertimpa godaan-godaan tersebut. Dengan jalan menghindar saja, kita tak akan
menang. Tetapi dengan sabar dan rendah hati yang sesungguhnya kita akan
menguasai semua musuh kita.
Barangsiapa hanya lahirnya saja menyingkirkan kejahatan,
tetapi tidak memberantasnya sampai ke akar-akarnya, maka dia hanya sedikit
mencapai kemajuan, malahan godaan akan lebih cepat menyerangnya kembali dan dia
akan merasa lebih menderita. Dengan perlahan-lahan, dengan penuh kesabaran dan
ketenangan hati, serta dengan pertolongan Allah, kita akan lebih mudah dapat
mengalahkan musuh-musuh kita, daripada dengan kekerasan dan kebengisan terhadap
diri kita sendiri. Hendaklah kita seringkali minta nasihat, bila kita sedang
diserang godaan-godaan dan janganlah kita bertindak keras terhadap mereka yang
sedang mengalami pencobaan, tetapi hiburlah mereka itu seperti kita sendiri
ingin diperlakukan oleh orang lain. Pangkal segala kejahatan pada godaan itu
terletak pada ketidak tentraman batin kita dan pada kurang kepercayaan kita
akan Tuhan. Sebab ibarat sebuah kapal yang tak berkemudi terombang-ambing oleh
gelombang kesana-kemari, demikian pulalah orang yang lemah dan kurang tenang,
serta tidak sanggup meneruskan maksudnya, terjerat dalam pelbagai godaan.
Doa-doa 12 hari Persiapan:
1. Datanglah Ya
Roh Pencipta (Veni Creator Spiritus)
2. Salam Bintang
Laut (Ave Maris Stella)
3. Kidung Maria
(Magnificat)
4. Kemuliaan
Datanglah Ya Roh
Pencipta (Veni Creator Spiritus)
Datanglah ya Roh Pencipta kunjungilah jiwa kami semua
penuhilah dengan rahmatMu hati kami ciptaanMu
GelarMu adalah penghibur Rahmat Allah yang MahaLuhur,
Sumber hidup, api kasih, dan pengurapan Ilahi
Engkaulah Sumber Sapta Karunia jemari tangan Sang Ilahi
Engkaulah janji sejati Allah Bapa yang mempergandakan
bahasa
Terangilah Akal budi curahkan cinta di setiap hati segala
kelemahan kami,
semoga Kaulindungi dan Kaukuatkan
Jauhkanlah semua musuh segera anugerahkanlah kedamaian
jiwa;
dengan Engkau sebagai penuntun kami kejahatan takkan
mempengaruhi.
Perkenalkanlah kami pada Bapa ajarilah kami agar mengakui
Allah Putera,
serta Engkau, Roh dari keduaNya yang kami imani dan kami
puji selamanya.
Segala kemuliaan bagi Allah Bapa, dan bagi Allah Putera
yang telah bangkit dari mati,
serta bagiMu Roh Kudus pula, sepanjang segala abad. Amin
Salam Bintang Laut (Ave
Maris Stella)
Salam bintang laut, Sungguh Bunda Allah,
Perawan selalu, Pintu surga bahagia.
Dikau t’rima “salam” yang Gabriel bawa,
Beri hidup tentram, ubah nama Hawa.
Tolonglah yang papa, bimbinglah yang buta,
Hiburlah yang duka, sembuhkan yang luka.
Tunjukkanlah ibu, antarlah doaku,
Kepada Putramu,Yang lahir bagiku.
Prawan tanpa tara, Elok antar dara,
Lepas dari dosa, Buatku sempurna.
Beri hidup murni, Mohon jalan aman,
Lihat Yesus nanti, Agar selalu riang.
Terpujilah Bapa, Hormat bagi Putra, Roh Kudus dipuja, Esa
selamanya. Amin.
Kidung Maria
(Magnificat)
Jiwaku memuliakan Tuhan,
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan
menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan
besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan
Dia.Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan
mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya
dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,
dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat
rahmat-Nya,
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita,
kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad, amin.
No comments:
Post a Comment