12 Hari Persiapan - Hari Kesembilan
Mengikuti Jejak Kristus (Thomas a’Kempis)
Buku I, Pasal 13
Api menguji besi dan godaan menguji orang yang saleh.
Kita tidak mengetahui kekuatan kita, tetapi pencobaan menunjukkan sampai
dimanakah kesanggupan kita. Oleh karena itu kita harus waspada, lebih-lebih
pada permulaan godaan. Sebab demikian musuh akan lebih mudah dikalahkan, bila
ia sama sekali tidak kita perbolehkan memasuki pintu gerbang jiwa kita, tetapi
segera kita usir ketika dia mengetuk pintu. Seorang pujangga pernah menulis
sebagai berikut: “Dari awal adakanlah perlawanan yang pesat, sebab datangnya
obat akan terlambat bila karena terlalu lengah penyakit telah menjadi payah”.
Mula-mula di dalam hati kita memang hanya timbul sebuah pikiran biasa saja,
kemudian dengan giat muncullah angan-angan kita, selanjutnya rasa lezat, lalu
keinginan jahat, dan pada akhirnya persetujuan kita. Demikianlah lambat-laun
musuh yang jahat itu akan menguasai jiwa kita seluruhnya, jika pada permulaan
dia tidak segera kita lawan. Dan makin lama orang melalaikan perlawanan,
semakin lemahlah keadaan batinnya, sebaliknya semakin kuatlah kedudukan si
musuh. Sementara orang menderita godaan paling hebat pada waktu permulaan
bertobatnya kepada Tuhan, sedangkan orang lain pada akhir hidupnya. Orang lain
lagi selama hidupnya seakan-akan selalu mengalami penderitaan digoda dan
dicoba. Tetapi ada juga orang yang hanya mengalami pencobaan yang ringan. Itu
semua sesuai dengan kebijaksanaan dan keadilan Tuhan. Sebab Tuhanlah yang
menimbang-nimbang kekuatan dan jasa masing-masing orang dan mengatur semuanya,
untuk kebahagiaan orang-orang yang dipilihNya.
Karena itu tak usahlah kita putus asa, bila kita mendapat
pencobaan; tetapi hendaklah kita lebih giat berdoa ke hadirat Tuhan, agar Tuhan
sudi membantu kita dalam segala cobaan. Sebab menurut kata-kata Santo Paulus:
“Dengan adanya godaan Ia juga akan memberi jalan untuk keluar (1 Kor 10.13),
hingga kita tetap dapat berdiri. Hendaklah kita merendahkan diri kita di bawah
pimpinan Tuhan, bila kita menderita godaan dan pencobaan; sebab Tuhan akan
menolong mereka yang rendah hati dan memuliakanNya. Dalam godaan dan cobaan
orang diuji sampai dimana ia telah mencapai kemajuan, karena itu ia mendapat
lebih banyak anugerah dan tampak lebih terang kebajikannya. Bukanlah hal yang
luar biasa, bila seorang tinggal saleh dan bernyala-nyala kerajinannya selama
ia tidak mengalami kesukaran-kesukaran, tetapi apabila di dalam waktu pencobaan
ia tetap tinggal sabar, maka sungguh ada harapan baginya, bahwa ia akan
mengalami pertumbuhan rohani yang subur. Sementara orang terhindar dari
godaan-godaan yang besar, tetapi seringkali mereka itu mengalami kekalahan
dalam perkara yang kecil-kecil dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini maksudnya
agar dalam menghadapi hal-hal yang kecil itu mereka tetap rendah hati dan dalam
mengalami soal yang besar-besar mereka sekali-sekali tidak akan percaya kepada
kekuatan diri sendiri, sebab dalam yang kecil-kecil saja telah terbukti bahwa
mereka mengalami kekalahan.
Doa-doa 12 hari Persiapan:
1. Datanglah Ya
Roh Pencipta (Veni Creator Spiritus)
2. Salam Bintang
Laut (Ave Maris Stella)
3. Kidung Maria
(Magnificat)
4. Kemuliaan
Datanglah Ya Roh
Pencipta (Veni Creator Spiritus)
Datanglah ya Roh Pencipta kunjungilah jiwa kami semua
penuhilah dengan rahmatMu hati kami ciptaanMu
GelarMu adalah penghibur Rahmat Allah yang MahaLuhur,
Sumber hidup, api kasih, dan pengurapan Ilahi
Engkaulah Sumber Sapta Karunia jemari tangan Sang Ilahi
Engkaulah janji sejati Allah Bapa yang mempergandakan
bahasa
Terangilah Akal budi curahkan cinta di setiap hati segala
kelemahan kami,
semoga Kaulindungi dan Kaukuatkan
Jauhkanlah semua musuh segera anugerahkanlah kedamaian
jiwa;
dengan Engkau sebagai penuntun kami kejahatan takkan
mempengaruhi.
Perkenalkanlah kami pada Bapa ajarilah kami agar mengakui
Allah Putera,
serta Engkau, Roh dari keduaNya yang kami imani dan kami
puji selamanya.
Segala kemuliaan bagi Allah Bapa, dan bagi Allah Putera
yang telah bangkit dari mati,
serta bagiMu Roh Kudus pula, sepanjang segala abad. Amin
Salam Bintang Laut (Ave
Maris Stella)
Salam bintang laut, Sungguh Bunda Allah,
Perawan selalu, Pintu surga bahagia.
Dikau t’rima “salam” yang Gabriel bawa,
Beri hidup tentram, ubah nama Hawa.
Tolonglah yang papa, bimbinglah yang buta,
Hiburlah yang duka, sembuhkan yang luka.
Tunjukkanlah ibu, antarlah doaku,
Kepada Putramu,Yang lahir bagiku.
Prawan tanpa tara, Elok antar dara,
Lepas dari dosa, Buatku sempurna.
Beri hidup murni, Mohon jalan aman,
Lihat Yesus nanti, Agar selalu riang.
Terpujilah Bapa, Hormat bagi Putra, Roh Kudus dipuja, Esa
selamanya. Amin.
Kidung Maria
(Magnificat)
Jiwaku memuliakan Tuhan,
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan
menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan
besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan
Dia.Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan
mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya
dan meninggikan orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,
dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat
rahmat-Nya,
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita,
kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad, amin.
No comments:
Post a Comment